Kamis, 18 Februari 2010

TUHAN TAMENG DUSTA

Seribu bunga mengulum rindu
pelupuk mata kabur tertutup kabut
lambaian pagi menyapa
sang surya tersenyum geli
ini puisi bukan pisau
yang siap membelah jantungmu
ini syair bukan syiar
yang mudah kau mengerti
dictator mengumbar janji dusta
diatas mimbar ketamakan
bersembunyi
di bawah ketiak demokrasi
berkibar
diatas panji-panji reformasi
bergandengan tangan dg tikus berdasi
mana.....!
Ikrar yang kau ucapkan
kini tuhan menjdi tameng dusta dan iblis fasilitator sejati
seribu sukma mengumbar sulbi
derajat bangsa tergadai
nurani terkungkung jeruji dusta
mister global tersenyum ria
tapi.....
Apakah ia kan selalu tersenyum??
Bila sukma berani menjawab dan nurani berkata jujur.
Pasti BHATARA YANG AGUNG kan menutup NERAKA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar