Kamis, 18 Februari 2010

SURGA RETAK DITELAPAK KAKI IBU

Menangisla bunda
menatap ku pergi
hanya linangan kehancuran mencium jiwa
dewi apalah arti smua yang ku punya
tetapi jiwa dan mata ku telah menyebrangi jembtan murtad
sering ku pinta kabarnya!
Smua itu sirna tertiup sepoinya angin,
jujur bagai bumi dan langit kita brjauhan.
hati dewi hancur linangan mata air,
ketika kau datang sekedar pinta panjtkan doa restu,
malam bermuram durja,
tangisan dewi hanya bisa bersabda kau anak ku,
dan kini kau telah di sebrang yang tak mungkin bisa menyatukan kita.
smuanya hanya kuserahkan pada yang memberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar