Senin, 08 Februari 2010

PADOA

PADOA

semenjak waktu rasa ada
bejumpa kalbu anyelir pilu
minag-miang rindu
menabur kasih tubuh sepi
riang-riang safana menyanyikan sabda bumi

Tak ada kata yang mengukir jiwa dengan mahligai cinta
Searas sunyi tapaki jiwa kehampaan hati
Luka kalut tawa
mengukir nestapa enggan bersujud
ah duka
kaukah api yang menyuluh rindu
tapaki jiwa kehampaan hati

luluh hari dengan luka
kata menyisak rindu perih
sepenggal asah pedihnya muram
rindu nestapa
pilu perawan dengan durja
singgah terlelap pada tawa tabu
bisikan waktu
di negeri perawan
memanggil khalifah
mencumbu senyum
leleh waktu menutupi mata

Pagi itu aku kaku
Terengah mentari menyusut
Antara raijua dan mesara
Sukma apa yang kau pancarkan
Dibalik teduh tiris matamu
Apakah hamparan nyiur melambai
Yang mengiris jiwamu
Ataukah lautan donahu
Memberi berkah
Dari peluh tertatih merangkak pada aras
Ataukah padoa
Membuatmu lupa akan dunia
Antara raijua dan mesara
Atulkah kah nawweni
Membuatmu peluh
Tuk beranak pinak
Menghsilkan malaikat
Menabu kasih
Membelai senyumam nawwenni
Di negeri perawan.

1 komentar: