Kamis, 03 Juni 2010

SEPUCUK DOA

Sepucuk salam pada pemilik kata
Pemberi nafas pada setiap insan yang memiliki asa
Asalamuallaikum ya Rabby pemberi cinta
Menyelinap asa ku di setiap munajatku padaMu

Tiada rasa selain ingin bersanding padaMu
Berharap dalam temaram istal ilahi Mu
Memuja Mu atas nama cinta yang meramu
Ya ilahi tuntunlah hambaMu

Dalam sujud terkhirku ingin ku utarakan secuil harapan
Meski tak selesai ku lafalkan untukmu
Ya ilahi setiap raka’at yang telah terlewati
Adalah pintaku untuk Mu

Berilah aku nafas dari nafas iman
Jaga aku dari ketakwaanku
Tataplah aku setiap aku menghentakan kaki
Di dalam setiap pengembaraanku menjadi khalifah

Ya ilahi berawal dalam Basmallah
Tlah ku senandungkan pikiran dalam mimpi-mimpiku untuk Mu
Setiap desis dan desahan nafas di dunia adalah pada Mu
Berakir pada salam akhir tak ada kata
Selain kabulkankanlah
Amin ya Rabbal alamin

SENDU

Malam ini tiada terasa begitu sendu
Penuh dengan senyuman yang mungkin menyisakan kalbu
Aku seolah masih mengingat kemarin
Ketika aku menginjakan kaki ditempat itu
Banyak suka maupun duka
Yang betul-betul terlukis
Dalam sulbi
Dinding-dinding dan ubin-ubin itu menjadi saksi
AkaN perjalan cinta sang nabi
Peluh
Keluh dan sesal
Selalu saja menjadi lantunan irama
Mengahntar perjalanannya
Tubuhnya terkadang harus menjadi budak
Dalam setiap detik ia selalu berharap
Tirisan air mata berlinang
Mengcup pipinya
Mengingat untaian-untaian kata saat ia telelap
Anakku kau adalah cita-citaku
Kau adalah harapan ku
Kata-kata itulah yang terngiang dalm fikirnya
Jujur kusadari semua itu
Meski engkau menyembunyikan pilu
Memberi senyuman meski pahit rasanya
Kau selalu tawa dalam keheningan hati yang sakit
Mengganti tawa bunda dalam sosok keceriaanmu
Terkadang membuat semua bahagia
Karena kau sosok bunda yang terbaik
Dari paras hingga keseluruh jiwamu
Kaulah detik yang sempurna
Menjadi penuntun bunda
Mata bathin dari pekatnya bunda
Engkau seperti mawar yang mewangikan taman
Meski begitu bayak deduri yang tertancap di tubuhmu
Kau selalu melahirkan kebahagiaan
Terkadang…….
Membat jiwaku bergetar
Menangis tapi tak bisa meneteskankan air mata
Desahan tutur jiwaku
Ingin bersabda dalam keagungan insan
Kau adalah malaikat
Dari setiap tuturmu adalah karunia
Yang membawa senyuman
Disetiap sudut remang
Pedihnya nestapa hatimu

Rabu, 02 Juni 2010

perjalanan cinta

kilaun sinar baru dtg lg menyinari diriku ,
celah hati pun terbuka kembali untuk menyambutnya,
hati ku menari2 riang sambil mendendagkan lg cinta
Bagaikn kupu2 di tamn yg hinggp
pd bunga nan indah dgn madunya yg sngt mnis,,,,,,,

Tp semuanya hnya sekejp ……
Bagaikn menggenggm butiran pasir halus
, tak selmnya bs kurskn kebahgiann itu
aku hrs selalu kehilng...Dia…Dia…
Pujaan yg kudambakn selama ini

saat aku berjaln menelusuri samudra dan lautan luas membuat diriku semkn kokoh dan sbr menjelajahinya cerita cintaku
Untuk menemukan kembali sang Pangeran Hati…..
Yang setia menemaniku selalu


Selamany setia sehidup semati……



BY ENDAH PRAWITA
Aku bersembumyi dibalik taman cinta
yang ada dibalik angan
Kelak akan tiba waktunya.....
Dia terjelma dalam alir darah dan desahan nafas
Menyatu di dalam realitas tanpa syarat
Untuk meyatakan bahwa Aku dan Engkau
Disini telah berubah menjadi Kita

Ruamg kosong di jari ku dan jarimu
Telah tiada karena telah terisi oleh jariku dan jarimu
Beradu dalam sentuhan dan apitan
Dan dalam keheningan itu
Sepasang insan akan saling berucap
Inilah 2 hati dalam 2 denyutan



By ENDAH PRAWITA/RRD
Dalam kejujuran dan penuh harapan, syair ini dituliskan
Disertai kekecewaan namun bukanlah sebuah karya dari penghianatan

Derasnya ombak menghantam kapal 'kami'
Terombang ambing, menjadi separuh kisah 'kami'
Karena cinta tak mungkin lepas dari sebuah kenyataan
Dan menyatu tak mungkin jauh dari rintangan
Merobek hati ini, menjalaninya dengan indahnya mengikat jiwa
Aku mencintainya
Aku mencintainya
Aku mencintainya dengan sepenuh jiwa
Begitupun dia
Dan..
Dua tebing, curam dan terjal menghadang di belakang dan hadapan
Aku pilu, mengapa mesti terjadi pada harapan cinta dua insan
Sehingga tangis selalu menemaninya
Dan ego selalu menemaniku
Berdo'a pada Tuhan sebuah pasti, sebuah kewajiban
"Aku memohon, jangan pisahkan"
"Aku memohon, cinta ini disatukan"

Aku tak sanggup untuk melanjutkan
Aku berusaha sabar untuk merelakan
Kisah ini berhenti sampai di sini

Hening...





By ENDAH PRAWITA/AMKA

kegelisahan

Wajahku yang ayu mengkerut kaku….
Tak elok dipandang
Karena ukiran indah dibibir telah hilang
Pudar akan kegelisahan
Entah kemana pergi dan kapan kembali
Pertanyaan buatku…..????


Teka-Teki buat diriku
Ataukah rahasia yang tertimbun dalam-dalam dihati
Beban kah itu ……???
Selalu muncul pertanyaan di hati kapankah terjawab
Semuanya kupasrahkan biarkanlah waktu yang menjawabnya


Keceriaan tak ada lagi…….
Tak kan ada hari2 indah tercatat dalam cerita hidupku
Yang tercatat hanyalah kepalsuan
Bahagia di wajah tapi tak bahagia di hati
Semuanya hanyalah keterpaksaan….



Kapan semunya berakhir
Aku rindu akan Kebenaran
Tanpa kebohongan dan kepalsuan





BY ENDAH PRAWITA

kerinduan

Detik demi detik waktu trus berjalan
Terarungi aku terbawa oleh waktu
Kubiarkan mengalir dalam detakan jantungku
Hari demi hari terhitung dipikiranku
Menunggu saat – saat indah datang menghampiriku



Saat sang fajar membangunkanku
Aku ingin….
Saat mata ini ter bangun dalam lelapnya tidur
Melihat Dewa kebahagiaan……
Berjumpa dengan sosok yang sangat kurindukan…..


Akan selalu kutunggu
Dan kutunggu…….
Akan kubuat hari berlalu dengan cepat
Akanku lelapkan mataku dengan cepat
Agar tak terasa aku kan sampai pada
Hari penantian ntuk berjumpa dengan
Orang-orang terkasih




BY ENDAH PRAWITA / DHS

SABDA BANGSA

SURAT PILUH BUAT
YANG TERHORMAT BAPAK DAN IBU BIROKRASI DI NEGERI INI
ATAS NAMA RAKYAT DAN PELUH MAREKA
BERTOBATLAH
JANGAN MENGAGGUNGKAN DUNIA MENGGADAI NURANI
MENGANGKAT TANGAN SERAYA BERSUMPA PADA SUMPAH SERAPAH

SURAT TAGIHAN
YANG TERHORMAT BUAT BAPAK IBU KPK
JANGAN LUPA AKAN SUMPAH KALIAN
MENGUAK TABIR KORUPTOR
MEMBASMI OKNUM KORUPTOR
DAN JANGAN SESEKALI ANDA MENJADI KORUPTOR
ATAS NAMA RAKYA AKAN
KU JADIKAN KALIAN MENJADI TIKUS

SURAT BUAT PEMIMPIN BANGSA
...................................
...................................
.................................
.....................................
MAAF BILA DIAWAL KATA
HANYA SEBAIT TITIK
KARENA DALAM NEGERI INI BERASAL DARI TANDA TANYA
DIMANA SEMUA KELUH DAN BAHAGIA ADA
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
ATAS NAMA BANGSA AKU LAHIR DAN BERSABDA DALAM PUISI
DALAM PILUNYA NEGERI INI.

NEGERI PEMIMPI

seperti biasa pada asa akan rasa
keluh gulana menimang waktu
mengukir segurat piluh akan wajah dalam wejangan negeri
doa angin menyibak kemilau pada kemuning raut duka
hanyut pasung sumpa serapah
lumrah pada peluh tetesan berdarah
mengupas tabir dalam tameng muna
lahirkan anak perih dan pedih
ini bangsa, atau ????
negeri apa kampung?
secuil senyum dalam tangis bocah
negeri adalah negeri mimpi
sehingga pemimpin-pemimpinnya adalah pemimpi