Selasa, 10 Januari 2012

WATANG PEING




Pagi ini serasa gelisah saat  mentari menjemputku ditepi jendelah rumah yang dicumbu waktu. Ditemani secangkir teh dan irama musik hiphop bawakan ku pada proses panjang, entah mulai dari mana aku akan berkisah.
Nyanyian mentari masih beradu dengan irama gokil lagu Ma’u situkang ojek buah karya dari anak-anak P.M.C( PBSID MC CREW),  menari-nari dalam lingkaran fikiranku hingga ide-ide serasa bom waktu yang ingin meledakan kepala ini dengan sejuta ritme tabuhan gong peperangan. Sesaat tangan ini mengambil cangkir yang berisi teh untuk diteguk, dalam skemata fikirku dengan berjuta kata dan rima ingin merontak bak ketuban yang pecah ingin mengeluarkan puisi-puisi dari pijakan tanah karang ini, puisi ini tentang puisi orang timur dinegeri Munaseli

                    WATANG PEING

Bangun dalam dekapan kepulan asap dapur
Raut karang masih dirias oleh embun
Kicauan mentari masih tersipu malu
Saat langit jingga perlahan tertelan cahaya surya.

Suara adzan subuh slimuti dingin pagi
Seakan Baranusa tlah berpindah ke Jazirah Arab
Langgar, surau dan puluhan masjid Tlah ramai
Dengan kata Amin di penghujung surat Fatiha

Kepulan asap dapur membumbung tinggi dalam doa besar
Harapan pun sllu ditambatkan pada Alaph

Silikokng mulai dengan suarnya yang merdu
Irama alu dan lesung kini mulai bersahutan
Dalam ritme tampihan nyiru di pagi itu
Bocah-bocah cilik ramai tutupi ilakeel

Setapak-setapak tempat pejalan kaki
Sepertinya tlah terbangun dengan riuh kaki yang melangkah

Senyum ibu temani langkah anak- anak mreka
Aurah dari raut yang dihiasi jilbab cantik dipandang
Berbekal doa dan sbungkus bekal
Kakinya melangkah dalam sholawat.

 Secangkir teh yang tadinya hangat kini tlah dingin dan tinggal satu tegukan terakhir untuk penutup pagi menjelang siang. Ada sedikit senyuman tentang puisi pagi ini yang ku tulis serasa ada panggilan kuat saat ku terpisah beda istal dan diapit pagoda rindu yang menderu. Tak kusangkah mata basahi pipi...saat senyum seribuan anak rantau membawaku pada tempat dimana aku berpuisi total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar