Mengejar senyum
Antara bayang dan angan
Sisipkan taksim mimpi sang pemimpi
Mimpi ku tentang mimpi tuhan
Kala ku ukir per kalimat menjadi segurat rintih
Seonggok Rindu dan Galau dalam secangkir Kopi malam
hadirkan panembahan hati buat sesepi sesuap Pada lipatan itar
Puisi ku kini sepi dalam tilam perih
dan aku tak bisa melihat ia dalam dekapan pena ku
Puisi ku hapuslah kesut yang menggerut dikening mu
biar hati mu tak luruh pada tahta sungsang
Bila Esok dari nafasmu lahirkan sajak-sajak,
dari sajakmulah aku telah mengukir kisah kita bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar