Sampai saat ini aku tetap tak mengerti mengapa kisah itu
terjadi. Padahal hampir setahun kisah itu berlalu, aku dan dia yang note
benenya temanan sejak semester satu kini malah terperangkap dalam kisah baru,
satu kisah yang membuat semuanya berubah drastis. To the point saja, tak perlu intro
lama-lama, sebut saja namanya Rhyme
B.Chess, biasa ku panggil dia dengan nama Rhy. Dia adalah cewek yang paling istimewa, yang paling hebat, oke, centil pokoknya serba lebay. Dia adalah sosok yang sejak awal
memaksa mata ini untuk fokus memperhatikan dirinya, ya.. seperti seorang beatmaker yang serius dengan
pekerjaannya mengurus musik. Sehari tak melihat dirinya saja aku bagaikan minus one. Dia telah membiusku dengan
pesonanya yang istimewa. Aku jatuh cinta padanya dan muncul harapan dia bisa
merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan. Selanjutnya ku mulai coba-coba
mendalami, mencari tahu profil tentang dirinya. Untung saat itu dia adalah
teman kelasku, pada saat mengikuti kegiatan matrikulasi (feed back materi-materi dari SMA). Jadi aku tak perlu repot-repot
untuk pekerjaan itu.
Saat itu aku berteman dengan Cello, satu-satunya teman
yang kumiliki dan bisa kuharapkan. Cello adalah sahabat Rhy sejak SMA, dan ini
adalah kesempatan yang sangat besar. Akan kumanfaatkan Cello sebagai
narasumber. Trick Mossad pun maksimal
kugunakan.
Siang itu, sehabis kegiatan matrikulasi aku diajak Cello
ke asramanya di dekat kampus, permainanpun dimulai. Dengan iringan lagu Crawling yang paling kusukai,
pembicaraanpun kami mulai dari hal-hal umum seputar dosen, teman baru, mata
kuliah sampai ke urursan rumah tangga anak asrama yang rumit. Terus kugiring
pembicaraan kami dari topik satu ke topik yang lain. Cello aktif bercerita.
“Cell, sepertinya kau kenal baik dengan Rhy.”
“Rhy? Oh, dia pacarnya teman saya waktu SMA. Kenapa?”
bagai disambar petir siang bolong, aku betul-betul kecewa dengan jawaban itu,
nadi ini seakan berhenti mengalirkan darah ke dalam tubuhku. Aku tak percaya
bagaimana mungkin, ini mimpi atau apa, ternyata Rhy sudah punya kekasih.
“Mereka sudah pacaran sejak kelas II SMA, sampai sekarang
mereka masih pacaran dan saling mencintai.” Tambah Cello padahal aku tak
menanyakannya lagi. Untuk apa dia menjelaskan itu, sampai bilang mereka saling
mencintai segala?
“Mereka sangat romantis, kisah cinta mereka seperti di
film-film, asyik sekali.”
Cukup!!! Cukup Cello, tak ada gunanya, itu
Cuma buat dongkolku naik di siang bolong, kataku dalam hati.
“Walau begitu, ketika mereka berjalan bersama, mereka
kelihatan biasa-biasa saja, soalnya teman saya itu, orangnya dingin minta
ampun, kadang cuek bebek sama Si Rhy.”
“Ah yang benar saja?” tanyaku sedikit lega.
“Iya, memang begitu kisah mereka, lucu.” Lanjut Cello
“Tapi.....bagaimanapun ceritanya mereka tetap saling menyayangi.”
Dasar Cello
cerewet, gerutuku dalam hati. Kurasa
sepertinya Cello mengerti perasaan hati ini dan ingin mempermainkannya.
Awalnya, dijelaskan kisah cinta Rhy sangat romantis, tapi diceritakan lagi
bahwa sang cowok kadang bersikap dingin dan endingnya
mereka saling menyayangi. Apa-apaan itu? Aneh.
Adegan ini berakhir dengan khayalanku tentang Rhy yang melayang-layang tak tentu arah. Banyak
tanya melintas di kepala sampai akhirnya aku tertidur. Hmmm.....
* * * * *
Di kampus Rhy terus kuperhatikan gerak-geriknya, dia
aktif dan ceria, penampilannya selaras dengan tubuhnya yang lumayanlah buat
dibangga-bangga. Yang buatku tambah semangat adalah senyumannya, sungguh manis,
kalau ia tersenyum. Tepat sekali proporsinya buatku semakin jatuh cinta.
Walaupun masih bertepuk sebelah tangan, hati ini telah menjadi miliknya.
Tiap hari terapi pedekate
terus kujalani, semakin hari semakin dekat. Terus kucari tahu jiwa cowok macam
apa yang bersemayam dalam dirinya Rhy. Lagi-lagi sial yang kudapati, rasa cinta
ini bakal bertepuk sebelah tangan selamanya. Rhy yang begitu kusayangi dalam
taman khayalku ternyata jatuh cinta pada seorang senior.
“Chess, K’ Marshall tu baik ya orangnya?” kata Rhy pada
satu kesempatan.
Tak kusambut pujian itu dengan baik. Memang senior ini
baik pada kami, tapi mengapa Rhy harus jatuh hati padanya, mengapa??? Tak
kutunjukkan rasa kecewaku pada Rhy. Dalam hati ada sedikit tanya yang melintas.
Ku coba mengkaji-kaji cerita Cello dengan fenomena yang sedang yang kuhadapi,
katanya Rhy sudah punya cinta sejati, tapi kini ia malah mengagumi sosok lain
dan sepertinya Rhy ingin memilikinya. Siapa Rhy sebenarnya? Apa dia termasuk
tipe cewek setia atau sebaliknya?
Akhirnya ku simpan saja perasaan cinta itu dalam hatiku.
Kusadari bahwa aku masih memiliki cinta sejati yang tak seharusnya kukhianati.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun pun berlalu, akupun sudah tahu
persis siapa sosok Rhy yang sebenarnya. Dia termasuk sosok cewek penggoda yang
suka mempermainkan hati setiap pria yang kemudian dihempaskan begitu saja.
Telah kucoba menghapus perasaan cintaku pada Rhy, tapi aku tak bisa. Setiap
kali kuperhatikan dirinya, selalu saja ada getaran dalam dada. Kucoba untuk
menghindar itupun tak bisa. Terus kucoba untuk menjauh, di dalam ruang kuliah
ku pilih kursi yang paling belakang yang jauh dari Rhy. Akhirnya ku bisa
melupakan perasaan cintaku padanya. Ku tak tahu lagi tentang dirinya. Kami
saling menjauh dan kurang akrab satu sama lain, akupun tak tahu lagi tentang
kisah cintanya. Semuanya menjadi dingin dan itu berlangsung cukup lama. Akupun
merasa biasa dengan Rhy; sebatas teman kuliah seperti teman yang lain.
* * * * *
Ceritanya berubah dan kembali menjadi seru serta
menyenangkan. Itu terjadi ketika aku mulai tinggal di kost. Awalnya tinggal
sendiri, tak lama berselang dua orang teman lain datang dan tinggal bersamaku.
Kehidupanpun mulai berubah, aku yang suka jaim kini luwes dengan setiap orang.
Hari-hari yang dilewati membuat kami menjadi semakin akrab dan atas nama
HIP-HOP, kami membentuk sebuah grup kecil, P.M.C dan mulai mencoba berkarya.
Dari home sound P.M.C muncul lagu Rap Yappy Diss, Rintihan Hati,
Langkah Pasti dan Hip-Hop On And On
diluncurkan. Hitung-hitung itulah single
track dan hitscolab kami yang
pertama. Hal itu membuat perform kami
di kampus menjadi sedikit terangkat (ciieeh).
Jadi, jangan heran apabila banyak yang mengklaim bahwa eksistensi mereka di
kampus adalah sebagai fans beratnya
P.M.C. mulai dari cewek-cewek No Name,
Trouble Maker sampai geng cowok pun turut
memberikan dukungan pada kami. Tak pelak tiap hari kamar kost pun kabanjiran
tamu yang datang dengan berbagai alasan. Ada yang ingin memasak makan siang
untuk kami, mencuci piring kotor dan ada yang sampai rela membersihkan kamar
tidur dan mencuci semua pakaian kotor kami, ckckckckck.
Coba bayangkan, mengapa mereka sampai senekat itu. Aku sendiri sempat merasa
sedikit lelah menghadapi P.M.C Fans Club
ini. Mereka terlalu fanatik untuk menjadi fans
kami (hehehe...Lebay.com githu lho.. ).
Akupun semakin akrab dengan semuanya, khususnya dengan groupis No Name yang salah satu
anggotanya adalah Rhy. Awalnya biasa saja, tak ada yang aneh. Rhy dan
teman-temannya sering datang atau sekedar mampir di markas hip-hop P.M.C.
saling bertukar pikiran, bercerita atau bercanda untuk menghibur diri. Kamipun
menjadi semakin akrab. No Name telah
menjadi fans sejatinya P.M.C dan
akupun semakin senang bergaul dengan mereka. Namun perasaanku berbeda terhadap
Rhy. Perasaan yang telah lama tenggelam kini hadir kembali. Dan kurasakan
sangat dahsyat. Ingin segera kuungkapkan rasa ini padanya. Namun, kucoba
mengurungkan niat ini. Ingin kupastikan apakah Rhy mempunyai perasaan yang sama
seperti yang kursakan atau tidak. Ternyata benar, dengan gaya lamanya yang suka
menggoda dapat kutangkap signalnya. Tapi
dalam hati ini timbul dilema bagaimana tanggapan teman-teman bila tahu kami
pacaran, karena sebenarnya persahabatan kami ini sudah seperti saudara.
Selanjutnya bagaimana dengan kisah cinta kami
masing-masing, dia ada yang memiliki dan akupun ada yang memiliki. Jarak sudah
semakin dekat saat itu dan cara berteman kami
berduapun sudah bisa dibilang pacaran. Pokoknya sangat mesra, ke mana-mana
selalu bersama dan kurasa Rhy adalah sosok yang tepat untuk kujadikan kekasih.
Akhirnya, di kesunyian dini hari akhir bulan April 2009, ditemani suara jangkrik
dan dengkuran teman-teman kami yang terlelap, aku membunuh segala dilema yang
ada dalam hati dan nekadku khianati arti persahabat kami dengan kalimat “Aku Mencintaimu Rhyme.”
Malam ini Rhy ada bersamaku
Ia terlelap saat kutulis kembali kisah ini
Kupersembahkan sebaris Puisi indah untuknya
Temani mimpi indahnya malam ini
“Aku mencintaimu, Rhy”
Firmianus Mbete a.k.a O Pell D Rap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar